Self management atau manajemen diri,
manajemen diri yang saya tulis dilihat dari seberapa besar kita bisa
mengkoordinasikan diri kita baik dengan waktu atau keuangan yang sangat melekat dengan diri kita.
Dalam hal manajemen waktu, dimulai
sejak kita bangun tidur, pukul berapa kita bangun ? apa saja aktivitas sehari
ini ? dari sekian banyak aktivitas yang dilakukan hari ini adakah yang terlupa
? jika kita melakukan aktivitas dimulai dari bangun tidur hingga kita kembali
beristirahat tidak ada hal yang mengecewakan dan tidak ada yang dilakukan
dengan tergesa-gesa itu berarti kita sudah melakukan manajemen yang baik.
Begitupun dalam hal keuangan, jika
kita bisa mengendalikan pengularan kita dari hal-hal yang tidak bermanfaat berarti
kita sudah bisa belajar memanajemen keuangan kita.
Memanajemen keuangan bukan berarti
kita pelit dalam mengeluarkan uang. Hanya saja kita lebih membatasi keuangan
kita agar tidak terlalu berlebihan dalam mengeluarkannya, untuk antisipasi,
dikhwatirkan ketika nanti ada hal yang lebih penting tetapi uang yang kita
miliki tidak cukup dikarenakan sudah dikeluarkan untuk hal yang kurang
bermanfaat.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari
tidak bisa lepas dari prinsip-prinsip manajemen. Baik secara langsung ataupun
tidak langsung, disadari atau tidak disadari, manusia menggunakan
prinsip-prinsip dari manajemen. Proses dalam manajemen merupakan
aktivitas-aktivitas dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta
pengendalian.
1.2 Tujuan Penulisan
a.Untuk mengetahui dan memahami
pengertian manajemen
b.Untuk mengetahui dan memahami
jenis-jenis manajemen
c.Untuk mengetahui dan memahami
pengertian kepemimpinan
d.Untuk mengetahui dan memahami
pengertian, manfaat dan jenis dari perencanaan dalam organisasi
1.3 Rumusan Masalah
1.Apa itu manajemen ?
2.Apa saja jenis-jenis manajemen ?
3.Apa itu kepemimpinan ?
4.Apa itu perencanaan ?
5.Apa manfaat perencanaan ?
6.Apa saja jenis perencanaan dalam
organisasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
I.Pengantar
A.MANAJEMEN
Dalam
mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, bila dilihat dari
literatur-literatur yang ada, pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga
pengertian :
a.Manajemen sebagai suatu
proses.
Melihat
bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dilihat dari pengertian
menurut :
1)Encylopedia of the socialscience : suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan
diawasi.
2)Haiman : manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui
kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk
mencapai tujuan.
3)George R. Terry : manajemen adalah cara pencapaian tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
b.Manajemen sebagai suatu
kolektivitas manusia
Manajemen
sebagai suatu kolektivitas yaitu merupakan manusia suatu kumpulan dari
orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas
atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut manajemen, sedang orang yang
bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya
aktivitas manajemen disebut manajer.
c.Manajemen sebagai ilmu
(science) dan sebagai seni
Manajemen
merupakan suatu seni atau suatu ilmu. Mengenai hal ini pun sebenarnya belum ada
keseragaman pendapat. Manajemen sebagai suatu ilmu dan sebai seni melihat
bagaimana aktivitas manajemen diihubungkan dengan prinsip-prinsip dari
manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1)Chaster I Bernard dalam
bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni
dan ilmu, demikian pula dengan Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril
O’donnel dan Geroge R Terry beranggapan bahwa manajemen itu adalah ilmu,
sekaligus sebagai seni.
2)Marry Parker Follett
menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain.
Manajemen
sebagai seni berfungsi mencapai tujuan yang nyata untuk mendatangkan hasil atau
manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan gejala-gejala,
kejadian-kejadian, dan keadaan-keadaan yang ada.
Dari
beberapa definisi yang telah dijabarkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
manajemen adalah proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan
kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang
lain.
B.JENIS-JENIS MANAJEMEN
1)Manajemen Produksi adalah
kegiatan untuk mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu
barang dan jasa. Dalam mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan
yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan, agar barang dan jasa
yang akan dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan umum dari
manajemen produksi adalah untuk menciptakan nilai tambah pada organisasi, dan
membantu pencapaian keunggulan bersaing yang berkesinambungan dengan pemuasan
keinginan konsumen atas produk organisasi tersebut.
Aspek
yang harus diperhatikan pada manajemen produksi adalah desain proses, manajemen
persediaan, manajemen dan kontrol kualitas.
2)Manajemen Pemasaran merupakan
proses manajemen yang bertanggung jawab dalam mengidentifikasi, mengantisipasi,
dan memuaskan keinginan konsumen, namun tetap dalam kondisi menguntungkan.
3)Manajemen Keuangan adalah
kegiatan manajemen dibidang keuangan, yang berdasarkan fungsinya adalah untuk
menyeimbangkan kebutuhan dana dalam dalam operasi perusahaan, dengan
tersedianya dana dari berbagai sumber. Dalam sebuah perusahaan yang didirikan
ada tiga hal yang harus ditetapkan dalam bidang keuangan, yaitu pembelanjaan
perusahaan, kebijakan pembelanjaan perusahaan, dan prosedur pembelanjaan
perusahaan.
4)Manajemen Personalia adalah
kegiatan manajemen yang menangani masalah kepagawaian yang meliputi masalah
penarikkan pegawai, penempatan pegawai, pemberhentian pegawai, masalah gaji,
dan masalah pekerjaan. Manajemen personalia merupakan bagian penting, sebab
apabila pegawai merasa nyaman, maka perusahaan dalam mencapai tujuannya menjadi
semakin mudah.
5)Manajemen Sumber Daya Manusia adalah kegiatan penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk
memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang dijalankan dan bagaimana sumber daya
manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama dengan
kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
C.KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
merupkan tema yang populer, yang tidak sengaja dibicarakan dan diteliti oleh
para sarjana ilmu-ilmu sosial, ilmu perilak, tapi yang dibicarakan pula oleh
masyarakat pada umumnya. Kepemimpinan lebih berhubungan dengan efektivitas,
sedangkan memanajemeni lebih berhubungan dengan efisiensi.
Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk menuju tercapainya
tujuan-tujuan.
Menurut
Stoner kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan
yang berhubungan dengan tugas. Ada tiga implikasi penting, pertama,
kepemimpinan melibatkan orang lain (bawahan atau pengikut), kwalitas seorang
pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin.
Kedua, kepemimpinan merupakan pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara
pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan
beberapa dari kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya bahwa anggota kelompok
atau bawahan secara tidak langsung mengarahkan kegiatan pemimpin. Ketiga, kepemimpinan
disamping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh. Pemimpin mempunyai wewenang kekuasaan,
mempunyai pengaruh (tindakan atau contoh merubah perilaku bawahannya). Contoh,
bawahan sering datang terlambat dalam bekerja, pemimpin memberikan contoh
datang pagi agar bawahan menjadi lebih disiplin untuk datang pagi juga.
Salah
satu pendekatan yang paling dihargai untuk memahami kepemimpinan adalah teori
“alur-tujuan” yang dikembangkan oleh Robert House. Teori ini sebuah model
kepemimpinan situasional yang menyaring unsur-unsur kunci dari teori
pengharapan tentang motivasi.
House
mengidentifikasi empat prilaku pemimpin :
1.Pemimpin yang direktif:
Pemimpin yang direktif : membiarkan bawahan mengetahui apa yang
diharapkan dari diri mereka, menjadwal pekerjaan yang harus dilakukan, dan
memberi bimbingan spesifik mengenai bagaimana caranya menyelesaikan
tugas-tugas.
2.Pemimpin yang suportif : bersikpa bersahabat dan
menunjukan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan bawahan.
3.Permimpin yang partisipatif : berunding dengan bawahan
dan menggunakan saran-saran mereka sebelum membuat keputusan.
4.Pemimpin yang berorientasi prestasi : mematok
tujuan-tujuan yang menantang dan mengharapkan bawahan untuk bekerja pada
tingkat yang paling tinggi.
II. Perencanaan dan
Penetapan Manajemen
1.Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan proses dasar manajemen didalam
mengambil suatu keputusan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis
kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun dikegiatan masyarakat,
dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi
tersebut hanya dapat melaksanakan, keputusan-keputusan yang telah ditetapkan
dalam perencanaan.
Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan penentuan
sasaran atau tujuan organisasi yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan.
2.Manfaat Perencanaan
Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa harus melakukan
perancanaan. Perencanaan dapat memberi arah, mengurangi dampak perubahan,
memperkecil pemborosan dan kelebihan, serta menentukan standar yang digunakan
dalam pengendalian.
Manfaat dari perencanaan :
a)Perencanaan memantapkan usaha yang
terkoordinasi. Rencana memberi arah kepada para manajer dan juga non manajer.
b)Perencanaan mengurangi ketidakpastian
dengan mendorong para manajer untuk melihat kedepan, mengantisipasi perubahan,
mempertimbangkan dampak perubahan, dan menyusun tanggapan-tanggapan yang jelas.
c)Perencanaan mengurangi
kegiatan-kegiatan yang tumpang tindih dan sia-sia. Koordinasi sebelum terjadi
akan cenderung menunjuk ke pemborosan dan berlebihan.
d)Perencanaan itu menentukan
sasaran-sasaran atau standar yang digunakan untuk mengendalikan.
3.Jenis Perencanaan dalam Organisasi
Cara
populer untuk menjabarkan rencana-rencana organisasi :
1)Berdasarkan Luasnya
a.Rencana Strategis adalah
rencana-rencana yang berlaku bagi seluruh organisasi, menentukan sasaran umum
organisasi tersebut dan berusaha menempatkan organisasi tersebut dalam
lingkungannya.
b.Rencana Operasional adalah rencana yang
menetapkan rincian tentang cara mencapai keselurahan tujuan organisasi
2)Berdasarkan Kerangka Waktu
a.Jangka Panjang adalah rencana dengan
kerangka waktu diatas tiga tahun. Tujuan pokok rencana jangka panjang
adalah meletakkan landasan bagi rencana jangka menengah dan pendek, sehingga
masalah-masalah yang harus diselesaikan dalam jangka waktu panjang dapat
dipertimbangkan dahulu.
b.Jangka Menengah adalah periode waktu apa saja yang ada
diantaranya. Dalam perencanaan jangka menengah ini walaupun masih umum,
sasaran-sasaran dalam kelompok besar sudah dapat diproyeksikan dengan jelas.
c.Jangka Pendek adalah rencana yang mencangkup satu tahun atau
kurang.
3)Berdasarkan Kekhususan
a.Rencana yang Mengarahkan (directional) mengidentifikasikan
garis-garis pedoman umum. Rencana-rencana itu memberikan fokus tetapi tidak
mengunci para manajer kedalam sasaran-sasaran khusus atau rangkaian-rangkaian
tindakan.
b.Rencana yang Khusus adalah rencana yang sudah dirumuskan
dengan jelas dan tidak menyediakan ruang bagi interpretas
DAFTAR PUSTAKA
1.Abdul Mukhyi, M dan Hadi Saputro, I. 1995. Pengantar Manajemen.
Jakarta : Gunadarma
2.Robbins, S dan Coulter, M. 2004. Manajemen Jilid 1.
Jakarta : INDEKS
3.Robbins, S dan Coulter, M. 2004. Manajemen Jilid 2.
Jakarta : INDEKS
4.Sukardi. 2009. Ekonomi
3. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
5.Munandar Akhyar,S. 2001. Psikologi
Industri dan Organisasi. Jakarta : UI-Press
6.Schermerhom, Jr, J. 1998. Manajemen. Yogyakarta
: ANDI Yogyakarta