Jumat, 11 Oktober 2013

Tulisan 1 : Psikologi Manajemen

Nama : Yuni Rustiani
NPM  : 17511668
Kelas : 3PA05
Manajemen Diri Antara Kuliah dan Organisasi


Berbicara mengenai manajemen, saya akan bercerita tentang pengalaman saya dalam memanajemen diri membagi waktu antara perkuliahan, organisasi didalam kampus dan kewajiban lain diluar kampus.
Saya bergabung dengan organisasi kampus yang bernama “FAJRUL ISLAM”. Sebuah kegiatan kerohanian yang mengajarkan, bukan hanya sekedar berorganisasi seperti biasanya tetapi belajar memanajemen setiap kegiatan berlandaskan aturan dan hukum islam agar bisa lebih disiplin dan terarah.
Saat ini di Fajrul Islam, saya menjadi anggota dari divisi Syiar. Sebuah divisi yang cukup rutin  dalam mengadakan acara, menargetkan pesertanya dari mahasiwa Gunadarma.
Memilih untuk masuk dalam kepanitiaan atau organisasi menurut saya adalah hal  yang dapat melatih diri untuk berkembang, membuat diri memiliki lebih banyak pengalaman dalam me-manage dan memecahkan masalah, belajar bekerja dibawah tekanan, kegiatan positif untuk menyalurkan passion dan skill. Terlebih jika acara yang kita ikuti adalah acara sosial, menjadi salah satu cara untuk berbagi terhadap sesama yang membutuhkan.
Tergabung dengan sebuah organisasi memang bukanlah hal yang mudah, terutama dalam hal menyeimbangkan waktu, selain permasalahan waktu keduanya juga menyita tenaga dan pikiran. Diawal kepanitiaan seringkali saya harus meninggalkan salah satunya, terutama saat ada rapat-rapat program kerja.
Semester 1 dan 2 saya masih berusaha untuk fokus dengan mengutamakan kuliah, hasilnya nilai akademik Indeks Prestasi Kuliah saya masih aman, tetapi harus sering absen dalam kegiatan-kegiatan. Tentunya itu menimbulkan ketidak nyamanan dalam hati karna mengabaikan tanggung jawab.  Akhirnya memasuki semester 3, saya berusaha lebih aktif di organisasi, berusaha untuk menjalankan tugas yang seharusnya saya jalani untuk membantu rekan-rekan dalam tim dan mulai menikmati setiap hal yang ada dalam organisasi. Tapi sayangnya dalam masa-masa saya menikmati itu ternyata saya masih belum bisa menyeimbangkan, hasilnya kali ini adalah nilai akademik saya yang harus menurun secara drastis.
Setelah itu akhirnya saya berpikir, dalam kepanitiaan bukan hanya ada saya tapi banyak anggota-anggota yang lainnya. kenyataannya mereka tetap bisa aktif dalam organisasi juga bisa mendapat prestasi bahkan tidak sedikit dari mereka yang mendapat beasiswa SARMAG. Kalau begitu, berarti kesalahan bukan pada padatnya kegiatan ataupun kuliah yang terlalu menyita. Tetapi, ada pada diri saya yang salah dalam memanejemen waktu.
 Saya coba untuk mengubah strategi dalam membagi waktu untuk keduanya. Diwaktu jam kuliah, saya berfokus pada kuliah, jika ada rapat atau kegiatan yang bertabrakan dengan waktu kuliah, saya usahakan konfirmasi meminta izin dengan ketua atau anggota lain, untuk kuliah terlebih dahulu, jika waktunya memungkinkan untuk hadir, saya menyusul untuk hadir karna yang terpenting ada komunikasi mengenai kejelasan. Untuk tugas kuliah atau tugas-tugas membuat proposal kegiatan, saya kerjakan di waktu senggang seperti malam hari sebisa mungkin untuk memanfaatkan sela waktu kosong. Jika ada kegiatan yang diadakan dihari libur usahakan untuk hadir sepenuhnya dari acara dimulai hingga selesai dan menjaga komunikasi dengan sesama anggota agar bisa bergiliran menghandle setiap tugas.
Hasilnya perlahan tapi pasti saya bisa mengkondisikan kuliah dan organisasi, nilai akademik sedikit demi sedikit meningkat walau masih belum sesuai dengan harapan tapi saya yakin akan bisa lebih baik kalau terus berusaha. Setelah terbiasa menyibukkan diri dengan kegiatan positif, bukan hanya organisasi didalam kampus yang saya jalani, saya mencoba mengaktifkan diri diluar kampus seperti mengajar, ikut serta dalam kepanitiaan forum atau komunitas sosial demi meningkatkan kualitas diri dan pemahaman yang lebih luas. Kapan waktunya ? biasanya itu saya lakukan saat sedang libur perkuliahan seperti hari minggu. Jadi tidak ada lagi organisasi yang mengganggu kuliah atau kuliah terganggu organisasi.
Yang harus disadari adalah kesuksesan atau kebahagiaan dimasa depan tidak datang dengan cuma-cuma, membutuhkan pengorbanan yang luar biasa dimasa ini. jika kita bisa mendapatkan secara instan, maka kemungkinan besar akan instan pula untuk hilang. Tapi, jika kita mendapatkan dengan segenap usaha yang luar biasa maksimal, pasti dalam menjaga hasilnya kita juga akan sangat maksimal. Kelelahan saat ini akan tebayar dengan kebahagiaan di masa depan.
kesimpulan yang bisa saya sampaikan terutama untuk diri saya pribadi jika sedang dalam titik jenuh “ibaratkan keduanya adalah hal yang paling dicintai, jika kamu mencintainya maka sesulit apapun rintangan dalam menjalaninya pasti bisa dinikmati,  sekalipun harus mengorbankan seuatu yang menyenangkan. Kuliah ataupun organisasi bukanlah sebuah pilihan, keduanya adalah hal yang sama penting, sama-sama membawa manfaat dan saling berkesinambungan. Maka cobalah menikmati keduanya, hindari keluhan dari setiap kepahitan yang ditemui diperkuliahan ataupun organisasi, ingatlah tujuan awalmu untuk membawa keberhasilan dari keduanya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar