Nama : Yuni Rustiani
NPM : 17511668
Kelas : 3PA05
Manajemen Diri Antara Kuliah dan Organisasi
Berbicara
mengenai manajemen, saya akan bercerita tentang pengalaman saya dalam
memanajemen diri membagi waktu antara perkuliahan, organisasi didalam kampus
dan kewajiban lain diluar kampus.
Saya
bergabung dengan organisasi kampus yang bernama “FAJRUL ISLAM”. Sebuah kegiatan
kerohanian yang mengajarkan, bukan hanya sekedar berorganisasi seperti biasanya
tetapi belajar memanajemen setiap kegiatan berlandaskan aturan dan hukum islam
agar bisa lebih disiplin dan terarah.
Saat
ini di Fajrul Islam, saya menjadi anggota dari divisi Syiar. Sebuah divisi yang
cukup rutin dalam mengadakan acara,
menargetkan pesertanya dari mahasiwa Gunadarma.
Memilih
untuk masuk dalam kepanitiaan atau organisasi menurut saya adalah hal yang dapat melatih diri untuk berkembang,
membuat diri memiliki lebih banyak pengalaman dalam me-manage dan memecahkan
masalah, belajar bekerja dibawah tekanan, kegiatan positif untuk menyalurkan
passion dan skill. Terlebih jika acara yang kita ikuti adalah acara sosial,
menjadi salah satu cara untuk berbagi terhadap sesama yang membutuhkan.
Tergabung
dengan sebuah organisasi memang bukanlah hal yang mudah, terutama dalam hal
menyeimbangkan waktu, selain permasalahan waktu keduanya juga menyita tenaga
dan pikiran. Diawal kepanitiaan seringkali saya harus meninggalkan salah
satunya, terutama saat ada rapat-rapat program kerja.
Semester
1 dan 2 saya masih berusaha untuk fokus dengan mengutamakan kuliah, hasilnya
nilai akademik Indeks Prestasi Kuliah saya masih aman, tetapi harus sering
absen dalam kegiatan-kegiatan. Tentunya itu menimbulkan ketidak nyamanan dalam
hati karna mengabaikan tanggung jawab. Akhirnya memasuki semester 3, saya berusaha lebih
aktif di organisasi, berusaha untuk menjalankan tugas yang seharusnya saya
jalani untuk membantu rekan-rekan dalam tim dan mulai menikmati setiap hal yang
ada dalam organisasi. Tapi sayangnya dalam masa-masa saya menikmati itu
ternyata saya masih belum bisa menyeimbangkan, hasilnya kali ini adalah nilai
akademik saya yang harus menurun secara drastis.
Setelah
itu akhirnya saya berpikir, dalam kepanitiaan bukan hanya ada saya tapi banyak
anggota-anggota yang lainnya. kenyataannya mereka tetap bisa aktif dalam
organisasi juga bisa mendapat prestasi bahkan tidak sedikit dari mereka yang
mendapat beasiswa SARMAG. Kalau begitu, berarti kesalahan bukan pada padatnya
kegiatan ataupun kuliah yang terlalu menyita. Tetapi, ada pada diri saya yang
salah dalam memanejemen waktu.
Saya coba untuk mengubah strategi dalam
membagi waktu untuk keduanya. Diwaktu jam kuliah, saya berfokus pada kuliah,
jika ada rapat atau kegiatan yang bertabrakan dengan waktu kuliah, saya
usahakan konfirmasi meminta izin dengan ketua atau anggota lain, untuk kuliah
terlebih dahulu, jika waktunya memungkinkan untuk hadir, saya menyusul untuk
hadir karna yang terpenting ada komunikasi mengenai kejelasan. Untuk tugas
kuliah atau tugas-tugas membuat proposal kegiatan, saya kerjakan di waktu
senggang seperti malam hari sebisa mungkin untuk memanfaatkan sela waktu
kosong. Jika ada kegiatan yang diadakan dihari libur usahakan untuk hadir
sepenuhnya dari acara dimulai hingga selesai dan menjaga komunikasi dengan
sesama anggota agar bisa bergiliran menghandle setiap tugas.
Hasilnya
perlahan tapi pasti saya bisa mengkondisikan kuliah dan organisasi, nilai
akademik sedikit demi sedikit meningkat walau masih belum sesuai dengan harapan
tapi saya yakin akan bisa lebih baik kalau terus berusaha. Setelah terbiasa menyibukkan
diri dengan kegiatan positif, bukan hanya organisasi didalam kampus yang saya
jalani, saya mencoba mengaktifkan diri diluar kampus seperti mengajar, ikut
serta dalam kepanitiaan forum atau komunitas sosial demi meningkatkan kualitas
diri dan pemahaman yang lebih luas. Kapan waktunya ? biasanya itu saya lakukan
saat sedang libur perkuliahan seperti hari minggu. Jadi tidak ada lagi
organisasi yang mengganggu kuliah atau kuliah terganggu organisasi.
Yang
harus disadari adalah kesuksesan atau kebahagiaan dimasa depan tidak datang dengan
cuma-cuma, membutuhkan pengorbanan yang luar biasa dimasa ini. jika kita bisa
mendapatkan secara instan, maka kemungkinan besar akan instan pula untuk
hilang. Tapi, jika kita mendapatkan dengan segenap usaha yang luar biasa
maksimal, pasti dalam menjaga hasilnya kita juga akan sangat maksimal.
Kelelahan saat ini akan tebayar dengan kebahagiaan di masa depan.
kesimpulan
yang bisa saya sampaikan terutama untuk diri saya pribadi jika sedang dalam
titik jenuh “ibaratkan keduanya adalah hal yang paling dicintai, jika kamu
mencintainya maka sesulit apapun rintangan dalam menjalaninya pasti bisa dinikmati,
sekalipun harus mengorbankan seuatu yang
menyenangkan. Kuliah ataupun organisasi bukanlah sebuah pilihan, keduanya
adalah hal yang sama penting, sama-sama membawa manfaat dan saling
berkesinambungan. Maka cobalah menikmati keduanya, hindari keluhan dari setiap
kepahitan yang ditemui diperkuliahan ataupun organisasi, ingatlah tujuan awalmu
untuk membawa keberhasilan dari keduanya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar