Sabtu, 03 Januari 2015

TUGAS 3 : CBIS


Yuni Rustiani
17511668
4PA05

CBIS 
Pengertian Sistem Informasi Berasis Komputer (CBIS)
            Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Istilah-istilah yang terkait dengan CBIS adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer.
Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain :

Data
Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.

Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.

Sistem informasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.


Evolusi CBIS
Terdapat beberapa tahap evolusi perkembangan sistem informasi berbasis komputer , yaitu :
1.      Tahap ke-1
Awalnya penggunaan komputer digunakan untuk aplikasi akuntansi (pengolahan data elektronik / EDP). Pada tahap ini aplikasi Accounting Information System (AIS) menggunakan komputer hanya untuk pengolahan data perusahaan yang bersifat sederhana, di mana informasi untuk manajemen masih merupakan produk sampingan. Dalam bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
2.      Tahap ke-2
Konsep SIM (Sistem Informasi Managemen) yaitu menghasilkan informasi manajemen disetiap area fungsional dan level aktivitasnya. SIM merupakan suatu sumber daya organisasi yang menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum mewakili suatu unit organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu area fungsional.
3.      Tahap ke-3
Ilmuwanan dari MIT (Messachusetts IT) memformulasikan sistem pendukung keputusan atas DSS. DSS ( Decision Support System) adalah penghasil informasi yang ditujukan untuk suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer serta pengambilan keputusan.
4.      Tahap ke-4
Berfokus pada komunikasi dengan adanya perkembangan OA (office automation). Aplikasi OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik, seperti modem, faksimil, word-processing, electronic mail, dan desktop publishing.
5.      Tahap ke-5
Berfokus pada konsultasi dengan berkembangnya kecerdasan buatan (AI) adanya Sistem pakar (expert systems) yaitu sistem yang menyediakan layanan  seperti layaknya seorang konsultan manajemen.

Upaya pencapaian dari evolusi CBIS
Upaya pencapaian sistem informai bebasis komputer menggunakan End User Computing, yaitu pengembangan sistem berbasis komputer yang dilakukan oleh pemakai sendiri. Setiap subsistem CBIS melalui proses evolusi yang disebut siklus hidup sistem.
Tahap-tahap dari siklus hidup sistem yaitu :
a.      Perencanaan
b.      Analisis
c.      Penerapan
d.      Penggunaan

Daftar Pustaka

http://febriansatria.wordpress.com/2012/11/07/computer-based-information-system-cbis-pengertian-cbis/

http://www.perpuskita.com/cbis/624/  

http://priyantoslamet650.wordpress.com/2013/10/31/evaluasi-dan-pencapaian-cbis/



Selasa, 25 November 2014

Tugas dan Tulisan Sistem Informasi Psikologi

YUNI RUSTIANI
175511668 / 4PA05
SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI


DATABASE 
Perkembangan Database
Perkembangan teknologi database saat ini berkembang sangat pesat, banyak bentuk-bentuk yang dulu hanya mempunyai tehnologi sebagai tempat penyimpanan data yang terdiri dari Field, record dan diolah serta ditampilkan menjadi informasi dalam berbagai format tampilan yang sederhana, kemudian dari bentuk yang sederhana tersebut maka didapatkan suatu metoda untuk menampilkan suatu database yang berguna untuk menganalisa data untuk suatu keperluan tertentu. Dengan memanfaatkan relational database yang sudah ada maka didapat suatu cara untuk mengantisipasi kebutuhan guna menganalisa data secara cepat untuk membantu mendapatkan keputusan dalam suatu aplikasi atau organisasi.

Konsep Database
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data, ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS).

Struktur 
Struktur Database Hierarkis yaitu struktur kelompok data, subkelompok data dan subkelompok yang lebih kecil lagi menyerupai cabang-cabang pohon. Seperti cabang-cabang pohon, untuk pindah dari suatu catatan di suatu cabang kesuatu catatan di cabang lain, sistem manajemen database harus kembali ketempat asal percabangan itu. Struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien saat sebagian besar catatan dalam database akan digunakan dalam aplikasi.
Sruktur Database Jaringan yaitu struktur database jaringan memungkinkan satuCatatan tertentu menunjuk pada catatan lain dalam database . Subkomite Database Task Group CODASYL mengeluarkan spesifikasi struktur database jaringan pada tahun 1971. Jaringan memecahkan masalah keharusan untuk kembali ke tempat asal percabangan database. Secara konseptual, tiap catatan dalam database dapat memiliki penunjuk ke tiap catatan lain di dalam database.
Struktur Database Relational yaitu struktur sistem manajemen relational merupakan sistem yang menyerupai table-tabel, dan merupakan format yang dapat dipahami secara cepat oleh manajer dan/atau staf professional.

Keunggulan & Kelemahan 
Keunggulan database :      
1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi      
2. Terpeliharanya keselarasan data      
3. Data dapat dipakai secara bersama-sama      
4. Memudahkan penerapan standarisasi     
5. Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan.      
6. Terpeliharanya intergritas data      
7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi      
8. Program / data independent   

Kekurangan database 
1. Mahal dalam implementasinya      
2. Rumit/komplek      
3. Penanganan proses recovery & backup sulit      
4. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait 

Peranan Database & DBMS dalam Pemecahan Masalah Psikologi
Dalam bidang psikologi, khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database sangatlah dibutuhkan agar dapat memudahkan pihak HRD untuk melihat atau mengecek data-data yang diperlukan dari seorang pegawai atau calon pegawai diantara 1000 pegawai yang ada.
Dalam ruang lingkup sekolah, database sangat dibutuhkan, terlebih lagi bagi psikolog yang mengatasi anak-anak yang sering bolos disekolah. Dengan database, dapat memudahkan psikolog untuk mencari beberapa anak yang sering bolos di sekolah dari ratusan yang ada.
Dalam database terdapat istilah “attribute” Sebutan untuk mewakili sebuah entity (Suatu kumpulan orang, tempat, kejadian, aktifitas atau bagian yang terdapat dalam sebuah organisasi atau informasi yang akan direkam). Misalkan, seorang mahasiswa atau siswa dapat dilihat atributnya, misalnya npm, nama, alamat, hobby dan lain-lain. Atribute juga disebut data elemen, data field atau data item. Ini juga merupakan salah satu pemanfaatan data base untuk lingkup Psikologi, karena salah satu bidang profesi psikologi adalah School Psychologist, misalkan pada suatu organisasi pendidikan terdapat siswa yang sedang mengalami masalah sering terlambat datang kesekolah, maka tugas seorang psikolog adalah mengetahui data awal siswa tersebut yang dimiliki sekolah, setelah itu baru dapat memikirkan langkah atau treatment apa yang baik digunakan. Dan masih banyak lagi pemanfaatan yang dapat dirasakan dengan penggunaan data base lainnya, dalam bidang Psikologi maupun bidang lainnya.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Konsep SI Organisasional
Pada dasarnya konsep sistem organisasional ini memiliki hubungan antara sistem dan organisasi. Bagaimana sistem tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan.

Peranan SIM dalam Pemecahan masalah
1. Sumber Daya Informasi Seorganisasi
Menjadi sumber daya informasi seorganisasi maksudnya, sebelum memecahkan masalah tentunya dibutuhkan informasi yang dapat digunakan utnuk mengetahui penyebab terjadinya masalah tersebut. 
2. Identifikasi dan Pemahaman Masalah
Mengidentifikasi dan sistem dalam pemahaman masalah yang dihadapi dalam sebuah manajemen.

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)
Maksud Pembuatan keputusan
Pada dasarnya Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Informasi yang dihasilkan dapat berupa laporan periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan sistem pakar. Menurut Keen dan Scoot Morton Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur .

Konsep SPK
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. 

Peranan SPK dalam Pemecahan Masalah
Menurut Herbert A. Simon ada suatu rangkaian keputusan dengan keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Ada beberapa tahap pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah menurut Simon yaitu:
1. Kegiatan Intelijen yaitu berkaitan dengan sebuah langkah yang bergerak dari suatu tingkat sistem ke subsistem dan bagian-bagian sistem yang dianalisis secara berurutan dan kegiatan yang mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
2. Kegiatan merancang berhubungan dengan sebuah langkah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai altenatif dan kegiatan dimana menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
3. Kegiatan memilih bertujuan untuk memilih solusi terbaik dan kegiatan yang memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
4. Kegiatan menelaah berkaitan dengan sebuah langkah yang menerapkan solusi untuk menindak lanjuti dan menilai pilihan – pilihan yang lalu.

SUMBER
http://afrianfahri.blogspot.com/2014/01/peran-sim-dan-sio-sistem-informasi_5092.html?m=1
http://cobadilihatdandibacaduniaku.blogspot.com/2011/03/pengertian-konsep-sistem-informasi.html?m=1
http://elfagustiarapratama.blogspot.com/2013/01/peran-database-dan-dbms-dalam_2577.html?m=1
http://konsepdasardatabase.blogspot.com/2012/10/konsep-dasar-database.html?m=1
http://sandro922.blogspot.com/2013/01/tugas-sofskill-3-tentang-sistem.html?m=1
http://ummu-hasanah.blogspot.com/2014/07/sejarah-perkembangan-basis-data.html?m=1




Selasa, 18 November 2014

LINGKUP DATA


YUNI RUSTIANI
17511668
4PA05
SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI


Hierarki Data 

Data harus disusun secara teratur agar pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan efisien. Pengorganisasian data dapat dibagi dalam enam tingkatan, yaitu :

1. Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan 1. Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua keadaan saja (on dan off). Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.

2. Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori. Contoh: Kode Ascii untuk J ialah 10101010. Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu karakter (huruf, angka, atau tanda). Dengan kombinasi 8 bit, dapat diperoleh 256 karakter (= 2 pangkat 8).

3. Field atau kolom adalah unit terkecil yang disebut data. Field merupakan sekumpulanbyte yang mempunyai makna. Contoh: Joni yang merupakan field nama.  Jadi fieldibarat kumpulan karakter yang membentuk suatu kata.

4. Record atau baris adalah kumpulan item yang secara logic saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci. 

5. File atau tabel adalah kumpulan record yang sejenis dan secara logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi tabel ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti,. 

6. Database merupakan kumpulan file-file yang berhubungan secara logis dan digunakan secara rutin pada operasi-operasi sistem informasi manajemen. Semua database umumnya berisi elemen-elemen data yang disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu. Jadi, suatu database adalah menunjukkan suatu kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan atau instansi untuk tujuan tertentu. 

PENYIMPANAN SEKUNDER 

Jenis-jenis media penyimpanan sekunder secara teknis.
Jenis media penyimpanan ini dibagi menjadi 2 (dua) : 

1. Serial/sequential Access Storage Device (SASD) 
Suatu perangkat simpan yang bekerja secara sekuensial, dengan kata lain perangkat simpan ini bekerja dengan cara membaca data secara urut dari awal sampai akhir tanpa ada kemungkinan melewati bagian tertentu. Contoh perangkat ini adalah : Magnetic tape, punched card dan paper tape. Perangkat simpan ini sudah jarang dipakai dan relatif lambat tetapi harga relatif murah. Perangkat simpan SASD biasanya digunakan untuk membuat cadangan (backup) data dan program.

2. Direct Access Storage Device (DASD) S
Suatu perangkat simpan yang bekerja secara langsung, artinya perangkat tersebut dapat membaca atau menulis langsung ditempat yang dikehendaki. Contoh perangkat ini adalah 

a. Magnetic disk dan optical disk. Keuntungan dari media DASD adalah cara kerja cepat tetapi harganya relatif mahal.
Perkembangan teknologi storage device magnetic disk adalah media penyimpanan yang menggunakan partikel magnet untuk menyimpan data yang Memiliki karakteristik non volatil. Alat yang termasuk kategori magnetic disk yaitu :

b. Cakram keras (hard disk) adalah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis. Cakram keras pertama kali diciptakan oleh insinyur IBM, Reynold Johnson ditahun 1956. Cakram pertama tersebut terdiri dari 50 piringan berukuran 2 kaki (0,6 meter) dengan kecepatan rotasinya mencapai 1.200 rpm (rotation per minute) dengan kapasitas penyimpanan 4,4 MB. Cakram keras sekarang ini ukurannya kecil 0,6 cm dengan kapasitas 750 GB. Hard disk sebagai media penyimpanan yang di desain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam skala besar, hal ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga media penyimpanan berkas yang besar, misalnya database suatu perusahaan/lembaga yang memerlukan media penyimpanan dengan kecepatan akses relatif cepat. Jenis hard disk ada bermacam-macam tergantung pada kategori yang digunakan berdasarkan jenis interface-nya yang terdapat pada hard disk yaitu : ATA, serial ATA (SATA), SCSI (small computer system interface), SAS, IGEE 1394, USB dan fibre channel.

c. Cakram liuk (disket) cakram liuk atau disket dalam bahasa inggris disebut floopy disk adalah sebuah perangkat penyimpanan data yang terdiri dari sebuah medium penyimpanan magnetis bulat yang tipis dan lentur dilapisi lapisan plastik berbentuk persegi/persegi panjang. 

d. Optical Disk adalah media penyimpanan yang berbentuk piringan datar dan bulat terbuat dari bahan logam, plastik dan lacquer yang menyimpan atau menulis data dengan menggunakan laser. Komputer sekarang ini sudah memiliki optical disk drive. Umumnya penyimpan data dalam track tunggal berbentuk spiral. Optical disk menjadi suatu alternatif pembiayaan yang efektif untuk semua jenis data. Untuk menyimpan data dengan kapasitas besar penyimpanan dengan menggunakan media ini jauh lebih ekonomis jika dibandingkan dengan media magnetic disk, selain pertimbangan biaya, kecepatan akses, kapasitas penyimpanan dan kenyamanan menjadi keunggulan optical disk. Atas keunggulan tersebut banyak tercipta pengembangan jenis media optik yang lebih canggih. Ada 2 (dua) jenis optical disk saat ini yaitu compact disk (CD) dan digital versatile disk (DVD). 

PEMROSESAN DATA

Pemrosesan data adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi. Kedua istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk keluaran.

1. BATCH PROCESSSING ( Pemrosesan Data Batch )
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses. Contoh dari penggunaan batch processing adalah e-mail dan transaksi batch processing. 

2. ONLINE PROCESSING (Pemrosesan Data Online) 
Sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Salah satu contoh penggunaan online processing adalah transaksi online. Pengolahan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman. Terobosan teknologi yang memungkinkan pengolahan online adalah penyimpanan piringan magnetic. 

3. SISTEM REAL-TIME
Sistem realtime adalah suatu sistem yang mengendalikan sistem fisik. Sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat pada status sistem fisik. Sistem realtime adalah bentuk khusus dari sistem online. Sistem online menyediakan sumber daya konseptualtersebut dengan menggunakan sumber daya konseptual untuk menentukan operasi dari sistem fisik. Suatu sistem dikatakan real time jika dia tidak hanya mengutamakan ketepatan pelaksanaan instruksi/tugas, tapi juga interval waktu tugas tersebut dilakukan. Dengan kata lain, sistem real time adalah sistem yang menggunakan deadline, yaitu pekerjaan harus selesai jangka waktu tertentu. Sementara itu, sistem yang tidak real time adalah sistem dimana tidak ada deadline, walaupun tentunya respons yang cepat atau performa yang tinggi tetap diharapkan. Pada sistem real time, digunakan batasan waktu. Sistem dinyatakan gagal jika melewati batasan yang ada. Misal pada sistem perakitan mobil yang dibantu oleh robot. Tentulah tidak ada gunanya memerintahkan robot untuk berhenti, jika robot sudah menabrak mobil. 

Referensi :

http://pbsabn.lecture.ub.ac.id/2012/05/hierarki-data-data-hierarchy/
http://digital-gamer-xyz.blogspot.com/2011/11/pemrosesan-data-batch-processing-online.html?m=1
http://liaoktav7.blogspot.com/2013/09/perkembangan-media-penyimpanan-sekunder.html?m=1





Selasa, 28 Oktober 2014

Tulisan 1 & 2 : Sistem Informasi Psikologi

Yuni Rustiani
17511668
4PA05


Keterkaitan antara Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer 

Dalam postingan sebelumnya, terdapat pengertian dari arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia. keduanya pun memiliki keterkaitan satu sama lain, yaitu kesamaan dalam cara kerja diantara keduanya. Proses berfikir manusia sama halnya seperti proses kerja komputer yang terdiri dari 3 tahap, yaitu Input – Proses – Output. 
Tahap 1 : memasukkan informasi (input) ditangkap melalui panca indera.
Tahap 2 : pemrosesan informasi (storage) melalui otak. 
Tahap 3 : pengeluaran informasi yang telah diolah (output) berupa ide / perilaku. 

Kelebihan dan Kelemahan Arsitektur Komputer disbanding Struktur Kognisi Manusia

Kelebihan struktur kognisi manusia:

- Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas.
- Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.
- Dalam hal mengenali sesuatu sistem kognisi manusia terkadang lebih cepat jika dibandingkan dengan komputer
-Memiliki memori penyimpanan yang lebih luas disbanding memori komputer

Kekurangan :  
- Membutuhkan waktu untuk merekognisi pola informasi yang sudah lama tersimpan.

Kelebihan arsitektur komputer Mainframe yaitu :
- Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu. 
- Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user). 
- Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
- Menggunakan teknologi time sharring.
- Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second).

Kekurangan
Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya. 
Harganya cukup mahal. 
Interface dengan pengguna masih menggunakan teks. 
Kerjanya lebih lama.  
Membutuhkan daya listrik yang sangat besar.

TULISAN 2 : Materi yang berhubungan dengan Sistem Informasi Psikologi

PSIKOLOGI KOGNITIF
“PEMODELAN SISTEM PENGOLAHAN MANUSIA DAN KOMPUTER”

Untuk dapat memahami cara kerja interaksi manusia dengan komputer, kita perlu membuat semacam model sistem pengolahan pada manusia dan pada komputer. Manusia juga mempunyai sistem input, sistem process, dan sistem output. Setiap siklus interaksi, sistem-sistem ini akan bekerja secara berurutan.

Concius Processing

Pengolahan secara sadar terjadi ketika rangsangan yang datang dibawa ke bagian intelektual, yang memerlukan beberapa waktu untuk mendapatkan suatu tanggapan yang sesuai.
Bentuk pengolahan ini biasanya berhubungan dengan tindakan baru atau tindakan yang jarang dilakukan, sehingga akan menghasilkan tanggapan yang lambat.

Automatic Processing

Pengolahan otomatis terjadi secara refleks dan memerlukan waktu tanggapan yang pendek. Pengolahan otomatis berhubungan dengan tindakan yang sering dilakukan dan menjadi otomatis lewat berbagai latihan.

Register Memori

Pengolahan perseptual yang menyediakan hubungan dari organ-organ sensori (seperti mata, telinga, dsb) ke otak dapat dipandang sebagai sekumpulan register penyangga temporer. Informasi yang masuk akan disimpan pada bagian ini sebelum dilewatkan ke pengolahan persepsi, dan akan dinyatakan dalam bentuk tak terproses atau tak terkode. 
Register sensori penglihatan mempunyai persistensi sebesar 0,2 detik, sementara untuk register sensori pendengaran sekitar 2 detik. Persistensi pendengaran lebih sukar untuk ditunjukkan tetapi dipandang sebagai hal yang sangat penting dalam pengolahan ucapan oleh otak.

Kanal kapasitas rendah

Kanal antara register sensori dan memori jangka pendek mempunyai kapasitas rendah yang secara praktis menyatakan adanya keterbatasan seseorang untuk memperhatikan semua masukan sensori secara serentak. Lewat pengontrolan secara sadar dan tak sadar kanal ini dapat diarahkan untuk berkonsentrasi pada bagian tertentu dari medan penglihatan.

Short term memory

Memori jangka pendek merupakan penyimpan temporer (sementara), tetapi informasi yang ada disini tersimpan dalam bentuk terkodekan bukan dalam bentuk fisik. Dari beberapa sumber ,memori ini mempunyai kapasitas 7 ± 2 chunk informasi. Chunk berhubungan dengan segala sesuatu yang dapat dirasakan orang sebagai satu entitas yang berarti.

Long term memory

Informasi dalam jangka pendek akan dikirim ke memori jangka panjang dengan suatu usaha di bawah kesadaran penuh yang disebut belajar atau lewat suatu proses bawah sadar yang berulang-ulang. Memori ini berbasis semantik dan diakses secara asosiatif.

Bagaimana cara manusia memproses suatu informasi ?

Langkah Pengolahan Informasi

1. Informasi dari lingkungan disandikan ke bentuk representasi internal.
2. Representasi internal dari rangsangan dibandingkan dengan informasi yang sudah tersimpan di otak.
3. Membuat keputusan respon apa yang akan dipilih.
4. Mengeksekusi respon yang telah dipilih dan melakukan tindakan yang diperlukan

Sumber

Solso, R.L., Maclin,O.H., Kimberli.M. (2008). Psikologi kognitif edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga. 

http://indraihwan.blogspot.com/2013/10/cara-manusia-memproses-informasi.html?m=1

Senin, 20 Oktober 2014

Tugas 2 : Sistem Informasi Psikologi

Yuni Rustiani
17511668
4PA05

Pengertian Arsitektur Komputer

     Arsitektur komputer dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya. Arsitektur komputer meliputi spesifikasi sekumpulan instruksi dan unit hardware yang melaksanakan instruksi tersebut. Biasanya mempelajari atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan eksekusi logis sebuah program.
Arsitektur komputer dapat juga dikatakan sebagai konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan. Terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah Arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue gene, dll.

     Menurut Jimmy (2008) arsitektur komputer mempunyai unit-unit perangkat yang menyusun antara lain:

1. Unit masukan (Input Unit)
2. Unit kontrol (Control Unit)
3. Unit logika dan aritmatika (Arithmetic & Logical Unit / ALU)
4. Unit memori/penyimpanan (Memory / Storage Unit)
5. Unit keluaran (Output Unit) Control Unit dan ALU membentuk suatu unit tersendiri yang disebut Central Processing Unit (CPU).

     Secara ringkas prinsip kerja komputer adalah Input - Proses - Output, yang dikenal dengan singkatan IPO. Hubungan antar masing-masing unit yang membentuk suatu sistem komputer. Data diterima melalui Input Device dan dikirim ke Memory. Dalam Memory data disimpan dan selanjutnya diproses di ALU. Hasil proses disimpan kembali ke Memory sebelum dikeluarkan melalui Output Device. Kendali dan koordinasi terhadap sistem ini dilakukan oleh Control Unit.

Struktur Kognisi Manusia

     Struktur merupakan sesuatu dibangun atau disusun dengan pola tertentu, sedangkan kognitif, secara umum kognitif diartikan sebagai potensi intelektual yang terdiri dari tahapan-tahapan pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), dan evaluasi (evaluation). Kognisi dapat juga diartikan dengan kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa.

     Struktur kognisi pada manusia adalah otak. Struktur kognitif dapat terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuan pun akan terus berkembang. Menurut Piaget (1896) struktur kognitif merupakan mental framework yang dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan dan menginterpretasikannya, mereorganisasikannya serta mentransformasikannya.

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia terdapat kesamaan antara sistem komputer dengan kognitif manusia. Yaitu, terdapat kesamaan cara kerja diantara keduanya. Proses berfikir manusia sama halnya seperti proses kerja komputer yang terdiri dari 3 tahap, yaitu Input – Proses – Output.
Tahap 1 : memasukkan informasi (input) ditangkap melalui panca indera.
Tahap 2 : pemrosesan informasi (storage) melalui otak.
Tahap 3 : pengeluaran informasi yang telah diolah (output) berupa ide / perilaku.

Contoh kasus:
Komputer dan struktur kognitif pada manusia memiliki suatu proses yang sama dalam proses pengolahan data, mulai dari input - data di proses - output. Contohnya pada struktur kognitif manusia saat kita sedang berjalan melewati didepan mall bersama teman, panca indra kita yaitu hidung mencium bau sedap makanan, kemudian apa yang tercium tadi akan di proses ke dalam otak kita, karena sebelumnya kita pernah mempunyai pengalaman tentang hal itu maka pengalaman itu telah di simpan di dalam memori kita, maka memori itu akan muncul lagi dan kemudian outputnya itu akan berpengaruh terhadap perilaku atau ide kita misalnya kita akan bisa menebak bau itu berasal dari mana dan akan mengatakan kepada teman kita “setiap melewati ini pasti akan tercium bau makanan restoran itu”

Sumber Referensi :


Nurmianto, E. (2004). Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya 2ed. Surabaya : Guna Widya


Schultz, D. Sydney Ellen Schultz. (1994). Psychology & Work Today. New Jersey : Prentice Hall Inc

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/analisa-perbedaan-struktur-kognisi-manusia-dan-arsitekturkomputer/

http://utamitamii.blogspot.com/2012/04/teori-perkembangan-kognitifvygotsky.html#sthash.t37HffAd.dpufhttp://psyche2nest.wordpress.com/2013/10/12/arsitektur-komputer-dan-struktur-kognitif-manusia/

http://lecturer.eepis-its.edu/~setia/Modul/ArKom/Pertemuan%2001.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/HERBERT/KEL06-Arsitektur%26_Organisasi_Komputer.pdf

http://loverboy.blogdetik.com/2012/11/14/analisa-perbedaan-struktur-kognitif-manusia-dan-arsitektur-komputer/

Selasa, 07 Oktober 2014

PENGANTAR SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Nama : Yuni Rustiani
NPM : 17511668
Kelas : 4PA05

A. Pengantar Sistem Informasi Psikologi

1. Pengertian Informasi

Menurut Kenneth C. L (2004) informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
Menurut Anton M. M (dalam Gaol, 2008) informasi adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan.
Gordon B. Devis (dalam Gaol, 2008) menjelaskan informasi adalah data yang telah diproses/diolah kedalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimaannya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang ataupun nantinya.
Sedangkan menurut Robert G. Murdick (dalam Gaol, 2008) informasi terdiri atas data yang telah didapatkan diolah/diproses atau sebaliknya yang digunakan untuk tujuan penjelasan, penerangan, uraian, atau sebagai sebuah dasar untuk pembuatan ramalan atau pembuatan keputusan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian informasi adalah sebuah data yang dibentuk, diproses, diolah dengan tujuan untuk penjelasan atau pembuat keputusan yang bermanfaat agar dapat digunakan manusia.

Karakteristik informasi :
-Relevan
-Tepat waktu
-Akurat
-Mengurangi ketidakpastian
-Mengandung elemen yang baru

2. Pengertian Sistem Informasi Psikologi

Sistem berasal dari bahasa latin yaitu systema dan dari bahasa Yunani yaitu sustema. Sistem adalah hubungan satu unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila satu unit tergganggu, maka unit lainnya pun akan tergganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut kusrini & Andri K (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan.
Menurut Irene Joos (dalam Amsyah, 2005) sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sistem input/ proses/ output.
Sedangkan sistem informasi psikologi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang dapat menghasilkan, menyimpan dan mengolah informasi yang berkaitan dengan psikologi manusia.
Menurut Gaol (2008) sistem informasi psikologi dapat bertujuan untuk mendapatkan pemahaman bagaimana manusia membuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.

Sumber Referensi
Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. (Google Book)
Gaol, C.J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Grasindo. (Google Book)
Kusrini & Kaniyo, A. (2007). Tuntutan praktis membangun sistem informasi akuntansi dengan visual basic dan Microsoft SQL server. Yogyakarta: Penerbit Andi. (Google Book)

Jumat, 17 Januari 2014

Komunikasi Dalam Manajemen



      A.    Definisi Komunikasi
Secara harafiah, komunikasi berasal dari Bahasa Latin communis  yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah sutu  proses menyalurkan informasi, ide, penjelasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang atau dari kelompok ke kelompok dalam upaya membangun saling pengertian.
Komunikasi dapat juga diartikan sebagai suatu proses penyampaian makna dari pengirim kepada penerima, dengan menggunakan media tertentu. Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat pokok, yang dalam prosesnya terdapat tujuan. Komunikasi merupakan hal penting dalam sistem pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk mengarahkan, memotivasi, memonitor atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan yang mencoba mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan lancar, yang di monitor atau yang diatur dalam sistem pengendalian manajemen adalah kinerja dari perilaku manajer di dalam mengelola perusahaan.
      B.     Proses Komunikasi
    Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
    ·       Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
     ·      Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
     ·      Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
     ·      Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
     ·      Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
     ·     Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
     ·      Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
     C.    Hambatan Komunikasi
Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) 

                  1.      Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya. 
2.      Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
      3.      Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
      4.      Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
      5.      Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
       6.      Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
      7.      No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada
     D.    Definisi Komunikasi Interpersonal Efektif
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya.
Menurut Devito (dalam Wulansari, 2012), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya
Menurut Effendi (dalam Wulansari, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya. 

Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality). 


1.      Keterbukaan (Openness)
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal.
-          Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.
-          Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan.
Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
-          Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran. Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal)
2.      Empati (empathy)
Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.
Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang.
Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan
-          keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai.
-       konsentrasi terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik.
-          sentuhan atau belaian yang sepantasnya.
3.      Sikap mendukung (supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap :
-          deskriptif, bukan evaluatif,
-          spontan, bukan strategis, dan
-          provisional, bukan sangat yakin.
4.      Sikap positif (positiveness)
Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara:
-          menyatakan sikap positif dan
-     secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri.
Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.
5.      Kesetaraan (Equality)
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya,, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan,
ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.
    E.   Komunikasi Interseprsonal Efektif  Dalam Organisasi Mencakup Componential dan Situational
Dalam suatu organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan segala kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi.
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya penyampaian pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication).
1.      Situasional : Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung
2.      Componential
Definisi berdasarkan komponen (Componential) : Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain denganberbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikanumpan balik segera.